Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Manaqib Al Quthb Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholin Al Attas (KRAMAT SAPURO PEKALONGAN)

Gambar
  "Syafa'ati tablughu ila Safuro ", ujar Habib Umar ibn Abdurrahman al-Attas, Shahibul Ratib al-Attas (penyusun ratib al-Attas) suatu hari. ('syafaat'ku akan sampai ke Safuro). Murid-murid beliau cuma mencatat taushiah itu tanpa mampu memahami makna kata SAFURO yang beliau ucapkan. Setelah lebih dari 400 tahun berlalu, barulah orang-orang mengetahui apa itu SAPURO :  sebuah komplek pemakaman nun jauh di kawasan pantura pulau Jawa tempat salah satu dzuriyah (keturunan) beliau dimakamkan, di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Masya Allah, ternyata memang makam sapuro sudah mendapat karomah dari beliau Habib Umar ibn Abdurrahman al-Attas, sekitar 400 tahun yang lalu. Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Alattas, Beliau dilahirkan di kota Hajren, Hadramaut, pada tahun 1255 H. Pada masa kecilnya, beliau mendapat didikan langsung dari orang tuanya beliau adalah Al-Habib Abdullah bin Thalib al-Attas dan asy-Syarifah Zaenah Binti Ahmad AlKaf dalam bidang agama. Setelah dirasaka

Ijazah Malam Nisfu Sya'ban Agar dimudahkan Rizkinya

Gambar
 Malam ini bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban 1442 H, dimana pada bulan Sya'ban ini mempunyai banyak keutamaan-keutamaan. Pada malam Nisfu Sya'ban biasanya kita membaca do'a, di Musholla Nurul Huda Sendiri melaksanakan do'a bersama pada malam Nisfu Sya'ban setelah sholat maghrib berjama'ah. Bertepatan pada malam Nisfu Sya'ban 1442 H ini saya mendapat ijazah dari guru saya Al Habib Dr. Taufiq R Abil Danwa bin Ahmad bin Yahya. Berikut ijazah dari beliau : " Barang siapa Menulis ayat ke 54 dari Surat shad dengan Niyat Tabarrukan ( Mengharap Barakah ) bukan niyat menulis ayat Al Quran pada malam nishfu sya'ban lalu di taruh dalam kantong atau dompet atau tempat menyimpan uang maka Allah memudahkan Rizkinya ... Ini lah ayat yg di Tulis : إِنَّ هَٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. " أجزتكم كما أجازني جميع مشايخي من مقدمتهم العلامة الحبيب عمر بن محمد بن حفيظ و ا

Dalil Ziarah Kubur

Gambar
  Bagaimana Hukum Ziarah Kubur? Pertanyaan tersebut kerap berlangsung bagi sebagian orang-orang yang tidak mengerti akan dalil ziarah kubur, bagi kita orang-orang ahlussunnah waljamaah tentunya sudah tidak meragukan lagi dalil atau perintah untuk ziarah kubur. Hafalkan Dalil ini : قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ Artinya: "Sungguh dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur. (Kini) telah diijinkan bagi Baginda Nabi Muhammad untuk berziarah ke kubur ibunya. Maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat." (H.R Tirmidzi). Baginda Nabi Kita Juga Bersabda: فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ Maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan pada kematian.” (HR Imam Muslim). Imam Malik dalam Muwatho’-nya juga meriwayatkan: إِنِّي بُعِثْتُ إِلَى أَهْلِ الْبَقِ